Sabtu, 12 April 2008

TIDURRRZZZZZZZ

Memang enak tidurrrrrrrrrrrzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.............................................
dimana dan kapan aza, gw kaga' ngurus............
mang gw pikirin?

kata sapa tu?

?????

“Wakil rakyat, seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat…”, ini adalah sepenggal lagu yang dibawakan oleh Iwan Fals. Mengingatkan kita pada seorang kepala daerah yang tertidur (menurut saya; menidurkan diri) saat acara pidato presiden berlangsung. Menidurkan diri saat acara resmi mapun tak resmi bukan merupakan hal baru bagi para pejabat di negeri ini. Lihat saja apa yang diperagakan oleh anggota DPR/MPR sebagai wakil rakyat saat rapat ataupun sidang di gedung DPR/MPR. Sudah menjadi session wajib tiap kali sidang dilangsungkan selalu saja ada anggota idang yang menidurkan diri dengan pulas (mungkin juga ngorok). Salah satu ‘penyakit’ kronis para wakil rakyat dinegeri ini.

Kenapa mereka para wakil rakyat (termasuk kepala daerah dan semua yang mewakili rakyat) menidurkan diri?. Menurut analisis saya, mereka para wakil rakyat kelelahan karena banyak memikirkan rakyat. Pertanyaan kemudain yang muncul, tetaapi kenapa rakyat tetap menderita dan melarat jika para wakilnya sudah sibuk memikirkan mereka?. Ah tidak!. Analisis saya ternyata salah. Ternyata mereka menidurkan diri karena lelah memikirkan cara untuk memperkaya diri. Pikir mereka, modal kampanye dan biaya untuk proses menjadi kepala daerah harus tergantikan sebelum lengser dari jabatan. Analisis kedua: mereka para wakil rakyat tidak dapat membagi waktu dengan baik, terutama waktu tidur, sehingga bagi mereka tidur kapan dan dimana saja OKE. Sebenarnya para pejabat harus sadar diri bahwa keberadaan mereka pada jabatannya adalah sebagai abdi rakyat, yang melayani rakyat, mengayomi rakyat, mensejahterakan rakyat, dan memimpin rakyat secara adil dan bijaksana, dan tentu untuk mewujudkan hal tersebut perlu pemikiran yang cerdas, kerja keras, proses mawas, tugas tuntas dan secara ikhlas, dan mereka digaji tinggi (plus komisi, uang plus, dan plus – plus yang lain) untuk mewujudkan hal ini, yaitu menjadi bangsa yang adil dan makmur.

‘Penyakit’ ini juga telah lama menjangkiti kaum pelajar di Indonesia. Sejak saya belajar di tingkat TK hingga selesai S-3 (SD, SMP, SMA), menidurkan diri dikelas saat pelajaran berlangsung memang sudah menjadi kegiatan rutin beberapa teman sekelas saya, bahkan hingga saat saya di bangku kuliah, dimana kampus saya termasuk kampus elit, namun masih ada saja beberapa orang teman sekelas yang tidur saat kuliah berlangsung. Hal ini merupakan cikal bakal terlahirnya wakil rakyat pengantuk ataupun pesengaja mengantuk.

Mengantisipasi dan mencegah hal ini terus terjadi, saya mencoba memikirkan beberapa teknik untuk mencegah dan mengobatinya. Akhirnya saya menemukan beberapa cara, dari yang mudah dan murah hingga yang sulit dan butuh biaya besar. Pertama: sebelum sidang atapun acara yang lain berlangsung, para pejabat diwajibkan untuk meminum kopi 0.5 - 1 liter perorang. Saya jamin efektif untuk mencegah kantuk hingga 24 jam dan cara ini cukup mudah dan biaya murah. Kedua: diwajibkan bagi semua pejabat, terutama yang sering menidurkan diri saat sidang untuk mengikuti kursus singkat manajeman kantuk tiap bulan sekali untuk mengatur pola tidur yang baik dan benar. Ketiga: cara yang ketiga adalah dengan mendirikan Intitut Manajemen Kantuk yang diperuntukkan khusus bagi pejabat yang tidak dapat mengatur waktu tidur yang baik dan benar. Keempat: cara yang keempat dan merupakan cara yang paling bijak menurut saya, yaitu dengan ,menanamkan sifat disiplin pada anak sejak dini., karena anak – anak bangsa yang kelak menajdi pemimpin menggantikan yang sekarang memimpin. Jika tidak mulai sekarang, kapan lagi. “ Buktikaaan!, buktikaaan!, kalau hanya omong, burung boe pun bisa…”

(bogor, 12 april 2008. alwi's)

1 komentar:

nge flow mengatakan...

thanks ats infony.

blh di kampirka contoh soal rancob RAK/RAL,dll