Jumat, 04 Juli 2008

NARSIS

Pondok Assalam, Bogor, 5 July 2008

NARSIS

Narsis berasal dari kata narcis dan narcissism, yang artinya menyukai diri sendiri atau kecintaan pada diri sendiri.

Saat ini narsis diartikan sebagai suatu perbuatan, perkataan, tulisan, dan atau semua tindakan yang mengandung unsur melebih-lebihkan diri sendiri tentang apa saja yang dimililiki olehnya, baik itu sifat, harta, tampang atau rupa, dan karya atau cipta.

Sebagai contoh, saya kutip sebuah ungkapan berikut ini: “siapa sih yang ga’ tertarik sama cewek semanis gw, bahkan monyet juga suka (hahahaha…, saking miripnya sama monyet)”. Sebenarnya narsis atau sifat narsis lebih dekat kepada sifat menyombongkan diri, takabur, dan melebihkan diri sendiri, tetapi dengan cara yang lebih halus, sehingga tidak disadari, atau kurang disadari, atau tanpa disadari oleh orang lain (emang ga’ mau nyadar kali, la wong sama-sama narsis…).

Sebenarnya setiap manusia memiliki cikal bakal sifat narsis (terutama yang kurang mendapat pendidikan non-formal, kenapa coba?), sehingga hampir semua orang dan orang-orangan yang pernah saya jumpai menampilkan sifat narsis. Bahkan terkadang sesuatu yang orang lain miliki yang menurut saya sangat tidak berarti, sangat tidak berharga, sangat tidak etis, sangat tidak bernilai, tetapi oleh orang lain atau orang-orangan lain (kenapa saya menyebut orang-orangan?), dianggap sebagai sesuatu yang dapat dijadikan, atau bahkan telah dijadikan objek narsisnya. Nah ini yang kadang membuat saya mual, sakit perut dan akhirnya ingin muntah tah tah tah…(harus nyiapin kantong plastik dunk…)

Okelah, saya setuju dengan sifat narsis, tapi kapan?

Sifat narsis baik untuk ditampilkan jika itu bernilai ibadah.

Tetapi setelah kita kaji lebih dalam, ternyata sifat narsis tidak ada yang mengandung nilai ibadah sedikitpun, (mungkin pemirsa ada yang mengetahui atau menemukan sifat narsis yang bernilai ibadah, silahkan kirim ke alamat dibawah ini, atau post comment).

Akhirnya, kembali kepada pribadi kita masing-masing, jika kita merasa sifat narsis adalah suatu kebutuhan primer, sehingga dapat menyebabkan hidup menjadi susah, sengsara, dan menderita jika ditinggalkan, maka saya tidak berani (bukan bra-ni) menyarankan anda untuk berhenti dari kebiasaan anda, tapi saya yakin sifat narsis jika ditinggalkan tidak akan menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin, apalagi sampai menyebabkan hidup menjadi sengsara. Jadi, please deh!, gw mohon hentikanlah sifat narsis kalian agar sakit perut, mual dan muntah tah tah tah gw ga’ terjadi lagi (malas nyapin kantong plastik mlulu). Deal!, or yes deal?, poko’e deal wess.

Hahahahhaha....hohohohohohooho........

2 komentar:

Aw..aw.. mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Aw..aw.. mengatakan...

Tu kan jadi sakit perut,muntah-muntah, n mual beneran..

Setiap orang pasti punya sifat ini, tapi dengan kadar yang berbeda-beda, kalo kadarnya terlalu tinggi bahkan sampai mencapai titik jenuh..malah bisa tergolong sakit jiwa. Tapi..kadang ada orang yang mengatakan sesuatu yang berbau narsis terhadap dirinya cuma sebagai jog, maksudnya biar rame aja..

Yoweslah terserah..

Oia, numpang tanya dunk! Klo majang tampang segede gaban di blog (like your blog), narsis bukan namanya??