Minggu, 22 Juni 2008

MENGAMATI DAN MENGOMENTARI…

Menyikapi situasi dan kondisi saat ini, memang serba salah. Coba bayangkan saudara - saudara, disaat imflasi sedang meningkat pesat, sehingga harga semua jenis barang meningkat pula, dan nilai tukar rupiah semakin melemah menyebabkan harga beli barang – barang impor melambung tinggi dan harga jual barang – barang ekspor terjun drastis , pemerintah justru menambah penderitaan rakyat dengan menaikkan harga BBM. Bukan berarti saya tidak setuju dengan kenaikan harga BBM, tetapi saya sangat tidak setuju dengan langkah – langkah yang dilakukan pemerintah sebagai cover dari masalah ini. Tidak ada langkah awal sebelum menaikkan harga BBM dan langkah yang sangat tidak mendidik setelah menaikkan harga BBM.

Entah, pemerintah sadar atau tidak( menurut saya sih sadar bangat), bahwa rakyat miskin masih banyak dan terus bertambah banyak, dan akan terus meningkat, dikarenakan kenaikan harga BBM yang berarti berdampak pada semua sendi – sendi kehidupan. BBM digunakan untuk menghasilkan hampir semua kebutuhan hidup manusia. Sejak awal mula produksi barang dan jasa, hingga proses distribusinya, membutuhkan BBM. Bahkan banyak diantara barang – barang kebutuhan tersebut yang hanya berfungsi dengan menggunakan BBM.

Pemerintah kemudian menggalang dan menggalakkan beberapa program sebagai counter dan cover dari masalah BBM ini, yaitu dengan BLT dan variasinya yang diperuntukkan untuk masyarakat miskin, yang dananya dari hasil pemotongan subsidi BBM. Program ini justru akan menyebabkan...

Tidak ada komentar: